Pendahuluan
Pengusaha sekalian selebgram Shella Saukia saat ini mengambil langkah sungguh-sungguh dalam konflik dengan Dokter Detektif (Doktif). Dia formal menunjuk pengacara senior Elza Syarief selaku kuasa hukum buat mengalami kasus yang terjalin di industri skincare lokal. Dalam pernyataannya, Elza Syarief secara tegas mengkritik aksi Doktif yang dikira melebihi kewenangan Tubuh Pengawas Obat serta Makanan (BPOM). Dia memperhitungkan kalau pembahasan produk yang dicoba Doktif sepatutnya jadi ranah BPOM, bukan orang tanpa kapasitas formal
“Bahwa ini terdapat seseorang yang berfungsi melebihi dari BPOM. Yang seseorang yang tidak berwenang serta tidak memiliki kapasitas apa juga buat mereview skincare seseorang,” ucap Elza Syarief di kantornya kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2025).
Baca Juga : Beby Tsabina Jalani Umrah Perdana Sebagai Istri Bareng Suami
1. Harusnya Laporkan ke BPOM
Baginya bila terdapat produk skincare ataupun penyembuhan yang bermasalah, sepatutnya langsung dilaporkan ke BPOM yang mempunyai penyidik spesial
“Dan bila misalnya terdapat sesuatu skincare ataupun terdapat produk penyembuhan ataupun produk apa juga yang melanggar, itu dapat langsung lapor ke BPOM. Di mana BPOM itu terdapat penyidiknya spesial yang hendak diproses secara pidana. Jadi tidak harus jadi review-review sehingga ini jadi mata pencarian,” tegasnya.
2. Review Dicoba dengan Standar yang Jelas
Elza pula menyoroti kalau pembahasan menimpa produk skincare sepatutnya dicoba bersumber pada standar yang jelas. Dia mempertanyakan apakah Doktif mempunyai laboratorium, tata cara uji, serta kemampuan yang cocok dengan prosedur BPOM.
“Dia mereview, sementara itu kan standarisasinya wajib terdapat ya. Labnya gimana standarnya gimana serta keahliannya gimana Itu kan terdapat prosedurnya BPOM,” ucapnya
3. Shella serta Suami Ialah Korban
Elza menegaskan kalau Shella Saukia serta suaminya ialah korban dari pembahasan yang dicoba oleh Doktif. Dia mempertanyakan bawah hukum Doktif dalam melaksanakan review produk.
“Nah, klien aku ini, Bunda Shella Saukia ini, dengan suaminya itu membuat produk. Produk skincare ini merupakan korban dari yang mengaku Doktif ini. Pasti kamu ketahui siapa sih Doktif ini. Siapa, emang ia memiliki izin dari pemerintah kalau ia boleh mereview?” kata Elza.
4. Diucap Tidak Memiliki Kewenangan
Dia menegaskan kalau bila Doktif memanglah menciptakan kejanggalan dalam suatu produk, hingga sepatutnya laporan di informasikan langsung kepada BPOM, bukan lewat media sosial.
“Kalau ia mengenali itu terdapatnya kejahatan, ia dapat lapor ke BPOM. BPOM merupakan satu-satunya lembaga pemerintah yang berwenang serta berkewajiban mengendalikan tentang penyembuhan serta salah satunya skincare. Nah, orang ini tidak terdapat kewenangannya serta tidak boleh melaksanakan perihal itu, sehingga memunculkan fitnah,” pungkasnya.
Beberapa alasan utama mengapa Shella melaporkan Doktif adalah:
- Pelanggaran Kewenangan: Shella berpendapat bahwa Doktif telah melakukan tindakan yang di luar kewenangannya dengan melakukan review produk skincare.
- Kerugian Materi: Review negatif dari Doktif dianggap dapat merugikan bisnis skincare milik Shella.
- Prosedur yang Tidak Benar: Shella merasa bahwa metode review yang dilakukan oleh Doktif tidak sesuai dengan standar yang berlaku.
5. Tanggapan Doktif
Doktif sendiri memberikan penjelasan terkait tindakannya. Ia berargumen bahwa dirinya hanya memberikan opini pribadi sebagai seorang konsumen. Doktif juga membantah tuduhan bahwa dirinya telah melakukan tindakan yang merugikan Shella Saukia. Hal ini Di Kutip Dari Slot Gacor 2025 Terbesar Dan Terpercaya.
Kasus ini memicu perdebatan di kalangan publik. Ada yang mendukung tindakan Shella, namun ada juga yang berpendapat bahwa Doktif memiliki hak untuk memberikan pendapatnya sebagai konsumen.
6. Dampak dari Kasus Ini
Kasus ini menjadi sorotan publik dan memunculkan beberapa pertanyaan penting, seperti:
- Sejauh mana kewenangan seorang individu dalam memberikan ulasan terhadap produk?
- Bagaimana seharusnya mekanisme pengawasan terhadap produk kecantikan?
- Apa dampak dari review negatif terhadap bisnis?
Shella Saukia dan Doktif menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, terutama bagi para pelaku bisnis dan konsumen. Kasus ini menyoroti pentingnya regulasi yang jelas terkait dengan review produk, terutama produk yang berkaitan dengan kesehatan dan kecantikan.