Jejak Titiek Puspa di Grup Lensois Bentukan Presiden RI Pertama

Jejak Titiek Puspa di Grup Lensois Bentukan Presiden RI Pertama

Pendahuluan

Jejak Titiek Puspa di Grup Lensois Bentukan Presiden RI Pertama. Kepergian penyanyi legendaris Titiek Puspa pada Kamis (10/4/2025) tidak hanya meninggalkan duka bagi dunia musik Indonesia secara keseluruhan, namun juga menguak kembali sebuah catatan sejarah menarik tentang keterlibatannya dalam sebuah grup musik unik bentukan Presiden RI pertama, Soekarno: Lensois .

Jejak Titiek Puspa di Grup Lensois Bentukan Presiden RI Pertama. Grup musik Lensois, yang aktif di era 1960-an, merupakan gagasan Presiden Soekarno yang kala itu kurang menyukai musik barat yang beliau sebut sebagai “ngak ngik ngok”. Beliau kemudian meminta musisi jazz terkemuka Jack Lesmana untuk membentuk sebuah grup musik yang bisa membawakan aransemen musik Indonesia dengan sentuhan modern, yang kemudian dikenal dengan irama “Lenso”. Sumber Terpercaya Situs Dollartoto Agen Toto Macau Hadiah Fantastis dan Pasaran Terlengkap.

Titiek Puspa: Salah Satu Vokalis Andalan Lensois

Titiek Puspa menjadi salah satu vokalis Andalan dalam grup musik yang beranggotakan musisi-musisi papan atas pada masanya. Selain Titiek Puspa, Lensois juga diperkuat oleh nama-nama besar seperti Bing Slamet , Nien Lesmana (adik Jack Lesmana), dan Munif Bahasuan sebagai vokalis. Sementara di lini instrumental, terdapat Jack Lesmana (gitar, pimpinan), Lody Item (gitar), Benny Mustafa (drum), Bubi Chen (piano), Darmono (bass, vibrafon), dan Idris Sardi (biola).

Misi Budaya ke Eropa dan Mimpi yang Tertunda

Keistimewaan Lensois bahkan membawa mereka dalam misi budaya yang prestisius. Atas undangan langsung Presiden Soekarno, grup musik ini juga serta dalam hukum kenegaraan ke Eropa. Penampilan Lensois di Eropa menjadi jembatan budaya, memperkenalkan keindahan musik Indonesia kepada khalayak internasional.

Sebuah kesempatan emas menanti Lensois, yaitu tampil dalam peringatan 10 tahun Konferensi Asia Afrika di Aljazair. Namun, takdir berkata lain. Adanya kudeta militer di Aljazair pada saat itu membuat penampilan bersejarah tersebut terpaksa dibatalkan. Meskipun demikian, undangan tersebut menjadi bukti pengakuan atas kualitas dan signifikansi Lensois di kancah internasional.

Baca Juga:  Maxime Bouttier dan Luna Maya Sibuk Kerja Jelang Nikah

menyusul Hukuman Presiden Soekarno ke Eropa

Grup musik Lensois bahkan sempat dibawa oleh Presiden Soekarno dalam hukum kenegaraannya ke Eropa. Mereka tampil di berbagai negara seperti Perancis dan Belanda, memperkenalkan kekayaan musik Indonesia dengan gaya yang lebih modern kepada khalayak internasional.

Rentang Waktu Singkat Namun Berkesan

Sayangnya, kiprah grup musik Lensois terbilang singkat seiring dengan gejolak politik internal di Tanah Air pada masa itu. Namun, keberadaan grup ini menjadi catatan penting dalam sejarah musik Indonesia, menunjukkan upaya Presiden Soekarno dalam mengangkat musik dalam negeri dan memperkenalkannya ke dunia internasional.

Titiek Puspa Personel Terakhir yang Berpulang

Kabar duka meninggalnya Titiek Puspa membawa kesedihan tersendiri bagi para pengamat dan pecinta sejarah musik Indonesia. Pasalnya, dengan berpulangnya Eyang Titiek, praktis tidak ada lagi personel asli dari formasi Lensois yang masih hidup.

Dengan demikian, Titiek Puspa menjadi “personel terakhir yang berdiri” dari grup musik bersejarah bentukan Presiden Soekarno tersebut.

Kesimpulan

Jejak Titiek Puspa di grup musik Lensois menjadi pengingat akan kunjungan seorang pemimpin negara dalam mengangkat seni dan budaya bangsa. Keterlibatannya dalam proyek unik ini semakin memperkaya perjalanan karir musiknya yang gemilang dan memberikan warna tersendiri dalam khazanah musik Indonesia. Suara emasmu dan jejakmu di Lensois akan selalu abadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *