Pendahuluan
Artis Jessica Iskandar ungkap perasaan dan usaha terbaiknya buat menguatkan ibunya, yang tengah berduka sehabis kepergian sang ayah Hardy Iskandar. Dia menyadari kalau perasaan pilu merupakan perihal yang normal untuk seseorang istri yang sudah mendampingi suaminya sepanjang puluhan tahun.
“Kalau mama ya, jika bagi berdasarkan saya sih namanya seseorang istri, udah menikah puluh-puluh tahun, bila ditinggalkan sih normal lah pilu Malah jika gak pilu malah aneh kan,” ungkap Jessica Iskandar di RSPAD, Jakarta Pusat, Rabu (1/1/2025).
Baca Juga : Asila Maisa, Tetap Lanjutkan Pendidikan di Sela Karir Bermusiknya
1. Dampingi serta Kuatkan Ibunda
Tetapi Jessica menekankan kalau dia cuma dapat mendampingi serta memantapkan memperkuat mama, cocok dengan keahlian yang dimilikinya. Jessica berupaya buat menolong si bunda senantiasa tegar walaupun kehabisan begitu besar.
“Tapi jika buat saya ya mama ingin pilu boleh, mama gak pilu pula boleh, mama ingin nangis boleh saya hanya dapat dampingin aja, sama memantapkan memperkuat gitu,” ucap Jessica.
2. Berupaya Mencairkan Atmosfer
Bunda 3 anak ini pula berupaya mencairkan atmosfer dengan mengajak bercanda supaya mama tidak sangat tenggelam dalam kesedihan.
“Tapi saya liat mama sih udah dapat nerima gitu, sebab ya bisa jadi mama kan sepanjang ini pula ngurusin papa kan,” ucapnya
3. Ketegaran Si Bunda
Selaku anak, Jessica merasa terharu memandang ketegaran ibunya, yang sudah menjaga serta mendampingi bapaknya dalam bermacam keadaan tercantum dikala Hardy Iskandar sakit.
“Jadi mama yang emang tau banget gitu, papa maunya apa, papa maunya gimana, terus papanya menderitanya semacam apa, itu mama yang udah hatam banget lah ngeliatin papanya,” ucap Jessica.
4. Terima Kepergian Bapak
Jessica mengakui kalau segala keluarga saat ini telah dapat menerima kepergian Hardy Iskandar.
“Jadi saya sih ngeliatin mama serta anak-anak yang yang lain pula udah ikhlas. Udah oke lah gitu artinya papa berangkat pula memiliki banyak kenangan buat kita,” katanya.
Artis Jessica Iskandar mengatakan rasa lega sehabis memandang perjuangan panjang si bapak Hardy Iskandar melawan sakit. Untuk Jessica, kepergian bapaknya jadi akhir dari penderitaan yang sudah lama dialami almarhum.
“Aku sih dapat dibilang lega ya soalnya saya kasihan amati papa tuh sakit udah lama terus amati papa tidak dapat ngapa-ngapain lebih sakit sebab papaku jika cerita sama saya papa pilu banget sakit begini,” ungkap Jessica Iskandar di RSPAD, Jakarta Pusat, Rabu (1/1/2025).
“Papa tidak ingin sakit papa tidak ingin repotin mama papa maunya yaudah jika emang daripada sakit mending udahan (meninggal),” tambahnya.
5. Ikhlas Lepas Kepergian Mendiang
Walaupun berat, Jessica merasa keadaan tersebut lebih baik daripada wajib terus memandang bapaknya menahan rasa sakit. Dia juga menyebut keluarga telah ikhlas dengan kepergian Hardy Iskandar.
“Jadi saya lihatnya dikala ini papa udah tidak sakit lagi saya lihatnya papa udah lega. Keluarga udah ikhlas udah tidak terdapat yang ganjel. Saya lihatnya papa daripada sakit-sakitan mulu nahan sakit terus lebih baik kita ikhlas papa pula kan udah banyak memori sama papa,” katanya.
“Papa orangnya baik udah jadi orangtua sukses udah besarin anak-anaknya udah memiliki banyak cucu. Pokoknya poin-poin hidup papa udah tercapai jadi ya buat saya memandang papa sakit, lebih mengidap jika saat ini lebih pilu tentu tetapi lebih ikhlas serta lega,” tambah Jessica. Hal ini Di Kutip Dari Slot Gacor 2025 Terbesar Dan Terpercaya.
6. Pesan Berharga dari Si Bapak
Jessica pula memberikan pesan-pesan berharga dari bapaknya yang sampai saat ini terus dia ingat. Hardy Iskandar, yang mempunyai latar balik Betawi, kerap mengutarakan nasihat dengan metode khas.
“Papa kan jika ngomong nadanya Betawi gitu. Pokoknya jika terdapat permasalahan papa tuh ‘Lu. cari, lu dapet. Lu makan, lu kenyang’. gitu. Papa ngomongnya senantiasa gitu. Ibaratnya jika kalian usaha tentu kalian dapet, jika kalian buat permasalahan ya itu yang kalian hasilnya pula Itu yang senantiasa diingat sama papa,” ungkap Jessica.
7. Momen Kebersamaan dengan Mendiang
Tidak hanya nasihat, Jessica pula mengenang bermacam momen kebersamaan dengan bapaknya Dia mengaku, sehabis kepergian si bapak banyak memori yang tiba-tiba kembali terlintas.
“Tadi peluk gambar alm terdapat memori yang keingat? Masa kecil? Tidak cuma cocok peluk gambar ya. Sejak papa berangkat jadi flashback aja gitu momen-momen kita berdua ngobrol, jalan-jalan, ngabisin waktu berdua,” tuturnya.
8. Kenangan di Dini Karier
Salah satu momen sangat membekas untuk Jessica merupakan sokongan Hardy di dini kariernya. Si bapak yang diketahui penuh kasih sayang, sering menemani Jessica dalam bermacam aktivitas
“Terus saya ingat era saya dini jadi artis papa suka nemenin syuting, nganterin hingga ke Sulawesi, ke mana-mana dianterin. Jadi saya senantiasa ingatnya kesan papa tuh baik di mata saya sebab kasih sayang papa buat saya luar biasa banget,” tutur Jessica.
Menurutnya si bapak merupakan figur yang sudah membagikan banyak pelajaran hidup, mulai dari perilaku tabah kerja keras, sampai kasih sayang yang tulus kepada keluarga. Dia merasa beruntung mempunyai bapak semacam Hardy Iskandar, yang sudah membagikan fondasi kehidupan yang kuat buat anak-anaknya.
9. Proses Kremasi
Proses kremasi Hardy Iskandar dicoba di Krematorium Sentosa, Jakarta Pusat, pada Rabu (1/1/2025). Kremasi ini ialah permintaan almarhum yang mau abunya dilarung ke laut. Keputusan tersebut sudah jadi konvensi keluarga selaku wujud penghormatan terakhir kepada Hardy Iskandar.